Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Bank Indonesia Borong SBN Rp70,7 Triliun untuk Stabilkan Rupiah

by Tim Redaksi
19, March, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

BeritaInvestor.id – Bank Indonesia Meningkatkan Pembelian SBN Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp70,74 triliun hingga tanggal 18 Maret 2025 untuk membantu mengatasi penurunan nilai tukar rupiah. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa pembelian ini dilakukan melalui dua cara: belanja di pasar sekunder sebanyak Rp47,31 triliun dan di pasar primer untuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan syariah sebanyak Rp23,43 triliun. “Pembelian sebesar Rp70,7 triliun adalah bagian dari kebijakan moneter, dimana BI perlu melakukan ekspansi likuiditas,” kata Perry dalam konferensi pers pada Rabu (19/3/2025). Pentingnya Ekspansi Likuiditas Perry menekankan bahwa ekspansi likuiditas ini diperlukan untuk stabilisasi, dengan cara menjual devisa dan menarik kembali pasokan rupiah ke sistem keuangan. “Jadi tidak perlu khawatir, pembelian SBN ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Kami memang perlu memperluas kebijakan moneter,” tambahnya. Meskipun begitu, Perry menegaskan bahwa penggunaan dana dari SBN adalah tanggung jawab pemerintah. Menurut data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kepemilikan SBN oleh BI mencapai Rp1.543,95 triliun, yang merepresentasikan 24,96% dari total SBN yang beredar per 5 Maret 2025. Ini adalah kenaikan dibandingkan Rp1.519,6 triliun atau 24,55% pada 28 Februari 2025. Risiko Terhadap Nilai Tukar Rupiah Di sisi lain, ekonom dari Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, mengingatkan bahwa peningkatan kepemilikan SBN oleh BI dapat berisiko membuat nilai tukar rupiah turun lebih lanjut, karena menambah pasokan rupiah di pasar. “Pembelian SBN dalam jumlah besar bisa berdampak negatif pada nilai tukar, bahkan berpotensi meredam intervensi BI di pasar valuta asing,” ungkap Satria kepada Bloomberg Technoz. Sebelumnya, BI telah merencanakan untuk membeli SBN senilai Rp150 triliun dari pasar sekunder sepanjang 2025. “Kita akan melihat berbagai perkembangan untuk menentukan keuangan dan likuiditas, dan ini menjadi bagian dari operasi moneter untuk ekspansi melalui penerbitan SBN di pasar sekunder,” jelas Perry.

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

ICDX Terima Izin Prinsip dari OJK untuk Transaksi Derivatif

Next Post

PIS Siapkan 353 Kapal Tanker untuk Transportasi Lebaran 2025

Next Post

PIS Siapkan 353 Kapal Tanker untuk Transportasi Lebaran 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor