BeritaInvestor.id – Pada Januari 2025, utang luar negeri (ULN) Indonesia tercatat sebesar USD 427,5 miliar, naik sebesar USD 2,66 miliar dari bulan Desember 2024. Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa posisi ULN pemerintah juga masih terkendali, dengan jumlah USD 204,8 miliar dan pertumbuhan mencapai 5,3% dibandingkan tahun lalu, meningkat dari pertumbuhan 3,3% pada bulan sebelumnya.
Penyebab Kenaikan ULN
Kenaikan ULN dipicu oleh masuknya modal asing ke dalam surat berharga negara (SBN) internasional. Ramdan Denny Prakoso, Direktur Komunikasi BI, mengungkapkan hal ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia. Utang luar negeri ini digunakan untuk mendanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara prudent dan efisien.
Sektor Prioritas Utang
Pengelolaan ULN pemerintah diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor-sektor penting seperti:
– Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,6% dari total ULN)
– Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (17,8%)
– Jasa Pendidikan (16,6%)
– Konstruksi (12,1%)
– Jasa Keuangan dan Asuransi (8,2%)
Tenor Jangka Panjang
Posisi ULN pemerintah tetap terjaga karena hampir semua utang memiliki tenor jangka panjang, mencapai 99,9% dari total ULN. Hal ini memastikan pengelolaan utang tetap dalam batas aman dan terkendali.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.