BeritaInvestor.id – Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat tetap positif meski Donald Trump memperkenalkan tarif baru. Neraca perdagangan Indonesia dengan AS menunjukkan surplus terbesar dibandingkan negara lain, tanpa dampak besar dari tarif tersebut. Pada Februari 2025, surplus mencapai US$1,57 miliar.
Surplus Terbesar Dengan Lima Negara
Setelah AS, surplus tertinggi juga tercatat dengan India senilai US$1,27 miliar dan Filipina senilai US$753,3 juta. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, komoditas utama yang menyumbang surplus dengan AS adalah mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian, dan alas kaki.
Penyebab Defisit dengan Tiga Negara
Di sisi lain, Indonesia mengalami defisit terbesar dengan China mencapai US$1,76 miliar, diikuti Australia dengan US$428,6 juta, dan Brasil senilai US$168 juta. Surplus dengan India didorong oleh ekspor bahan bakar mineral, termasuk batu bara dan CPO (crude palm oil). Sementara itu, surplus dengan Filipina berasal dari ekspor kendaraan dan bahan bakar mineral lainnya.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.