BeritaInvestor.id – Dolar AS pagi ini melemah, memberikan kesempatan bagi rupiah untuk terus menguat. Pada akhir pekan lalu, rupiah ditutup naik 0,28 persen (45 poin) menjadi Rp16.294 per dolar AS. Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa indeks dolar AS menurun ke level 103,60 setelah sebelumnya berada di atas 104 pada hari Jumat.
Penyebab Melemahnya Dolar AS
Ariston menjelaskan bahwa penurunan nilai dolar disebabkan oleh data tenaga kerja di Amerika Serikat untuk bulan Februari yang tidak memenuhi ekspektasi pasar, hanya mencapai 151 ribu tenaga kerja, padahal pasar memperkirakan 160 ribu. Selain itu, tingkat pengangguran juga sedikit meningkat menjadi 4,1 persen, sedangkan ekspektasi pasar adalah 4 persen.
Potensi Pemangkasan Suku Bunga
Menurut Ariston, data tenaga kerja yang mengecewakan ini membuka peluang bagi Bank Sentral AS untuk memangkas suku bunga acuannya, yang berkontribusi pada penurunan nilai dolar. Dia memperkirakan rupiah akan terus menguat menuju kisaran support di Rp16.170 dengan potensi resistensi di kira-kira Rp16.300 per dolar AS.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.