BeritaInvestor.id – Dua perusahaan consumer, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), berhasil meningkatkan laba bersih mereka pada tahun 2024 meski kondisi ekonomi Indonesia sulit. Keduanya menunjukkan kinerja penjualan yang baik di tengah tantangan ekonomi.
Kinerja Keuangan ROTI
ROTI meraih pendapatan bersih Rp 3,9 triliun, berkontribusi dari produk-produk seperti Sari Roti, Sari Kue, Sari Choco, dan Indosari Food Solutions. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp 363 miliar, tumbuh 8,8% dibanding tahun lalu. EBITDA juga meningkat menjadi Rp 721 miliar dengan margin 18,3%.
Sri Mulyana, Corporate Secretary ROTI, menyatakan bahwa tahun 2024 adalah momen penting bagi mereka dengan perluasan bisnis ke segmen Horeca dan peluncuran produk baru yang lebih terjangkau.
Prestasi SIDO di Tengah Tantangan
Sementara itu, SIDO melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,17 triliun pada 2024, meningkat 23,18% dari Rp 950,64 miliar pada tahun 2023. Laba per saham juga naik menjadi Rp 39,03 dari sebelumnya Rp 31,69.
Pendapatan SIDO mencapai Rp 3,91 triliun, naik 9,9% dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun beban pokok penjualannya meningkat menjadi Rp 1,61 triliun. Segmen jamu herbal dan suplemen berkontribusi Rp 2,48 triliun, sedangkan makanan dan minuman mencapai Rp 1,3 triliun.
Kondisi Neraca SIDO
Total aset SIDO tercatat Rp 3,93 triliun pada 2024, naik dari Rp 3,89 triliun di tahun sebelumnya. Liabilitasnya berkurang menjadi Rp 451,78 miliar, sedangkan ekuitas meningkat menjadi Rp 3,48 triliun. Saldo kas SIDO di akhir tahun juga naik menjadi Rp 855,56 miliar.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.