BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami penurunan yang cukup signifikan sepanjang tahun 2025. Faktor global dan ekonomi makro menjadi penyebab utama penurunan ini. Nilai tukar rupiah mengalami penurunan hingga 5,51% terhadap Dolar AS, dan Indonesia mengalami deflasi tahunan untuk pertama kalinya dalam 25 tahun. Hal ini membuat IHSG berada di angka 6.519 pada awal Maret, mencatat penurunan sekitar 8% Year to Date (YtD). Valuasi IHSG saat ini tergolong murah, banyak saham yang juga undervalued.
Analisis dari Panin Sekuritas
Nico Laurens, Head of Research dari Panin Sekuritas, menjelaskan bahwa IHSG mengalami koreksi lebih dari 2%, sampai ke level terendah 6.270 pada akhir Februari. Di bulan tersebut, IHSG mengalami penurunan 11,8% dibanding bulan sebelumnya, disebabkan oleh meningkatnya ketegangan perdagangan dan lemahnya pertumbuhan ekonomi di China.
Prospek Perbaikan IHSG
Nico meyakini bahwa di Maret 2025, IHSG akan mengalami perbaikan, didukung oleh berita buruk yang telah tercermin dari penurunan sebelumnya. Ia merekomendasikan beberapa saham seperti BBCA, BMRI, BRIS, JPFA, MDKA, BRMS, dan ISAT. Sektor-sktor yang akan mengalami penguatan adalah IDX Finance dan IDX Health; keduanya berpotensi tumbuh dengan baik meskipun dalam kondisi ekonomi yang menantang. Nico optimis bahwa valuasi di sektor keuangan sangat menarik dan prospek peningkatan untuk sektor kesehatan tetap cerah.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
