BeritaInvestor.id – Laba bersih Mayora Indah (MYOR) untuk tahun 2024 tercatat sebesar Rp3 triliun, mengalami penurunan sebesar 5,95% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,19 triliun. Akibat penurunan ini, laba per saham juga ikut turun dari Rp143 menjadi Rp134.
Pendapatan Meningkat Signifikan
Pendapatan bersih MYOR mencaapi Rp36,07 triliun, naik 14,58% dari Rp31,48 triliun pada tahun lalu. Namun, beban pokok penjualan mengalamai kenaikan menjadi Rp27,77 triliun, meningkat dari Rp23,07 triliun di tahun 2023, sehingga laba kotor sedikit menurun menjadi Rp8,3 triliun dari sebelumnya Rp8,4 triliun.
Kenaikan Beban Usaha
Beban penjualan berada di angka Rp3,52 triliun, naik dari Rp3,35 triliun. Beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp857,91 miliar dari Rp750,5 miliar. Total beban usaha menjadi Rp4,38 triliun, meningkat dari Rp4,1 triliun, sehingga laba usaha turun menjadi Rp3,91 triliun dari Rp4,29 triliun.
Pendapatan Lain dan Pajak
Penghasilan bunga tercatat mencapai Rp151,06 miliar, meningkat signifikan dari Rp84,75 miliar. Keuntungan dari selisih kurs melesat menjadi Rp148,59 miliar, rebound dari kerugian Rp147,03 miliar. Laba sebelum pajak kini menjadi Rp3,88 triliun, turun dari Rp4,09 triliun. Pajak yang dibayarkan juga berkurang menjadi Rp813,42 miliar dari Rp848,84 miliar, sehingga laba tahun berjalan mencapai Rp3,06 triliun, berkurang dari Rp3,24 triliun.
Kondisi Keuangan
Ekuitas terkumpul MYOR adalah Rp17,1 triliun, meningkat dari Rp15,28 triliun pada akhir tahun lalu. Total liabilitas juga meningkat jadi Rp12,62 triliun dari Rp8,58 triliun, sementara jumlah aset melonjak menjadi Rp29,72 triliun dibandingkan dengan Rp23,87 triliun tahun sebelumnya.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.