BeritaInvestor.id – PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank/BNII) melaporkan laba pada tahun 2024 sebesar Rp 1,1 triliun, mengalami penurunan 38% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,79 triliun. Laporan ini dirilis pada Selasa, 25 Februari 2025.
Penurunan Laba dan Beban Bunga
Beban bunga yang tinggi telah menyebabkan Pendapatan Bunga Bersih (NII) turun 1,8%, dengan Margin Bunga Bersih (NIM) berkontraksi 59 bps menjadi 4,4%. Selain itu, beban pencadangan meningkat menjadi Rp 1,35 triliun, naik 27% dari tahun lalu.
Peningkatan Rasio NPL
Meskipun beban pencadangan meningkat, Rasio Non-Performing Loan (NPL) meningkat menjadi 2,7% (gross) dan 1,4% (net), per 31 Desember 2024.
Pertumbuhan Kredit yang Stabil
Sepanjang tahun 2024, pertumbuhan kredit Maybank naik 10% menjadi Rp 127,58 triliun. Pendapatan Bunga juga mengalami kenaikan 10% berkat pertumbuhan saldo kredit.
Pendapatan Fee-Based Meningkat
Pendapatan berbasis fee tumbuh 5,8% menjadi Rp 2,15 triliun, didorong oleh peningkatan pendapatan dari asset recovery dan kontribusi dari bisnis pembiayaan otomotif.
Peningkatan Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah meningkat 3% menjadi Rp 119,00 triliun, didorong oleh pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA) sebesar 6,6%. Pada akhir tahun, rasio Loan to Deposit (LDR) berada di level 89,8% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 189,0%.
Soliditas Modal yang Kuat
Rasio Kecukupan Modal (CAR) berada di level 25,6%, dengan total modal mencapai Rp 30,26 triliun pada akhir Desember 2024.
Optimisme untuk Masa Depan
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, menyatakan bahwa meskipun ada tantangan, mereka menutup tahun dengan prospek yang baik dan fokus untuk meningkatkan profitabilitas sambil menjaga kualitas aset. “Kami terus memperkuat posisi di segmen non-retail dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan melalui pembiayaan korporasi,” ujarnya.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.