BeritaInvestor.id – Rupiah dibuka melemah pagi ini, sesuai dengan prediksi, seiring dengan kekuatan indeks dolar AS dan naiknya imbal hasil surat utang AS. Tekanan pada rupiah ini terjadi ketika Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan suku bunga acuan, di tengah arus jual di pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang awalnya naik 0,05%, langsung turun 0,25% saat dibuka. Rupiah spot tercatat melemah 0,30% di level Rp16.324/US$ dan kini bergerak di sekitar Rp16.336/US$. Secara teknis, rupiah telah menembus level dukungan terdekat, dengan target dukungan kedua di Rp16.370/US$. Jika terus melemah, rupiah bisa jatuh lebih jauh menuju Rp16.400/US$, yang merupakan dukungan terkuat. Dengan penurunan hingga 0,37%, rupiah pagi ini menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia. Sementara itu, ringgit melemah 0,15%, yuan offshore 0,14%, dan wony 0,04%. Namun, baht dan peso menguat masing-masing 0,10% dan 0,04%.
Penyebab Pelemahan Rupiah
Pelemahan rupiah diperkirakan terjadi karena kondisi pasar global yang negatif. Indeks dolar AS kini berada di 107,06, sementara yield Treasury AS meningkat di semua tenor, dengan UST-10Y di 4,548%. Kenaikan ini mempersempit selisih yield dengan surat utang RI menjadi 219 basis poin. Meskipun ada peningkatan, mayoritas tenor surat utang negara (SUN) tetap bergerak stabil. Yield 2Y mencapai 6,505%, 5Y di 6,531%, dan 10Y di 6,771%.
Proyeksi Suku Bunga BI
Hari ini, Bank Indonesia akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur mengenai suku bunga acuan. Konsensus memprediksi BI akan mempertahankan bunga di 5,75%. Namun, 14 dari 35 ekonom memperkirakan pemangkasan bunga sebesar 25 basis poin ke 5,50%. Beberapa bahkan memprediksi penurunan hingga 50 basis poin ke 5,25%, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di bawah pemerintahan baru. Ketegangan politik dalam negeri juga dapat mempengaruhi keputusan investasi, dengan banyak protes yang terjadi di berbagai lokasi, serta perhatian pada pembentukan badan investasi besar, Danantara, yang melibatkan perusahaan BUMN.Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.