BeritaInvestor.id – Bank Indonesia Pertimbangkan Penurunan BI Rate Bank Indonesia (BI) mengungkapkan adanya kemungkinan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate pada tahun 2025, tetapi ini bergantung pada situasi global. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa meskipun BI Rate sudah dipangkas sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada Januari 2025, masih ada ruang untuk penurunan lebih lanjut. Ini sejalan dengan rendahnya inflasi dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Perry menjelaskan bahwa penyesuaian suku bunga ini harus memperhatikan keadaan ekonomi global yang berfluktuasi.
Dampak Dinamika Global Dalam konferensi pers pada Rabu (19/2/2025), Perry menjelaskan bahwa kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS) menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dengan inflasi yang tinggi. Diperkirakan, bank sentral AS, Federal Reserve, hanya akan memangkas 25 basis poin pada paruh kedua tahun 2025. Selain itu, tingkat imbal hasil surat utang AS untuk tenor 2 dan 10 tahun menjadi tinggi, dipicu oleh defisit fiskal pemerintah AS yang diprediksi mencapai 7,7% tahun ini dan 8,8% tahun depan. Ini semua memberi tekanan pada nilai tukar rupiah, apalagi dengan indeks dolar yang cukup kuat.
Perkembangan Ekonomi Global Perry juga menyebutkan bahwa ketidakpastian ekonomi global masih berlanjut. Sementara ekonomi AS menunjukkan kemajuan, ekonomi Eropa, China, dan Jepang masih lemah akibat permintaan domestik dan kinerja eksternal yang kurang baik. Ekspansi ekonomi India juga terhambat karena masalah fiskal. Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan mencapai 3,2% pada tahun 2025.
Tindakan Bank Indonesia Ke depan, Bank Indonesia akan terus memantau kondisi ekonomi global dan domestik untuk menilai kemungkinan penurunan suku bunga. BI memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di tingkat 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Februari 2025. Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga agar proyeksi inflasi tetap sesuai dengan target pemerintah, yaitu 2,5% plus minus 1%.
“RDG BI pada 18 dan 19 Februari 2025 memutuskan untuk menahan BI Rate sebesar 5,75%, dengan suku bunga Deposit Facility 5% dan suku bunga Lending Facility 6,5%,” tambahnya.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.