BeritaInvestor.id – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana mengajukan kuasi reorganisasi untuk tahun buku 2024 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah ini bertujuan untuk menghapus defisit US$ 2,2 miliar, membuka peluang pembagian dividen, serta memperluas akses pendanaan.
📌 Syarat Kuasi Reorganisasi dari OJK:
1️⃣ Defisit lebih dari 60% modal ditempatkan & disetor penuh.
2️⃣ Defisit mencapai 10x laba bersih dalam tiga tahun terakhir.
3️⃣ BUMI perlu laba bersih US$ 90 juta pada 2024 agar proposal ini lolos.
Per September 2024, BUMI sudah mengantongi laba bersih US$ 136 juta, memberikan sinyal positif bagi persetujuan OJK. Sebelumnya, OJK telah menyetujui proposal kuasi reorganisasi BNBR dari grup yang sama.
Grup Bakrie & Salim Kini Kuasai 54% Saham BUMI
📊 Struktur Pemegang Saham BUMI (Setelah Akuisisi Rp 24T di Harga Rp 120/Saham):
✅ Grup Bakrie & Grup Salim: 54%
✅ China Investment Corporation (CIC): 10,7%
✅ Publik: 35,5%
Akuisisi ini menunjukkan sinyal strategis dari dua konglomerasi besar dalam mempertahankan dominasi mereka di BUMI.
Ekspansi Bisnis Non-Batu Bara
BUMI mulai diversifikasi bisnis ke sektor mineral, termasuk:
🟢 Bauksit
🟢 Alumina
🟢 Emas
🟢 Coking Coal
BUMI juga mempertimbangkan akuisisi aset luar negeri, dengan Australia sebagai target utama, mengingat negara ini adalah produsen coking coal terbesar di dunia.
📈 Proyeksi EBITDA dari Bisnis Non-Batu Bara:
🔹 2025 → 3%
🔹 2027 → 33%
🔹 2028 → 46%
🚀 Diversifikasi ini diharapkan mengurangi ketergantungan terhadap batu bara & meningkatkan stabilitas keuangan jangka panjang.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor