BeritaInvestor.id – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) melaporkan penurunan laba 27,83% secara tahunan (yoy) pada 2024. Laba tahun berjalan ADMF tercatat Rp1,4 triliun, turun dari Rp1,94 triliun pada 2023.
Meski mengalami penurunan laba, pendapatan usaha perseroan justru naik 5% yoy menjadi Rp9,99 triliun, dibandingkan Rp9,51 triliun pada tahun sebelumnya.
📊 Kontributor Pendapatan ADMF 2024:
- Pembiayaan konsumen: Rp6,19 triliun
- Marjin murabahah: Rp1,56 triliun
- Sewa pembiayaan: Rp266,45 miliar
- Pendapatan lain-lain: Rp1,95 triliun
Beban Operasional Melesat 17,22%
Kendati pendapatan tumbuh, beban operasional ADMF melonjak 17,22% menjadi Rp8,24 triliun, menekan laba bersih.
📉 Faktor Penyebab Tekanan Laba:
- Bagi hasil sukuk mudharabah naik drastis dari Rp29,98 miliar menjadi Rp61,57 miliar
- Beban bunga & keuangan meningkat
- Penyisihan kerugian penurunan nilai bertambah
- Beban pemasaran juga mengalami kenaikan
Dari sisi permodalan, aset ADMF tumbuh menjadi Rp32,59 triliun, naik dari Rp31 triliun pada akhir 2023. Sementara liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp21,03 triliun dan Rp11,55 triliun.
Saham ADMF Melemah 1,82%, Turun 4,06% Sepanjang 2025
Pada perdagangan hari ini (14 Februari 2025), saham ADMF terkoreksi 1,82% ke Rp9.625. Sejak awal tahun (year-to-date/YTD), saham ADMF telah mengalami penurunan sebesar 4,06%.
📌 ADMF & Grup MUFG
ADMF merupakan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG). PT Bank Danamon Tbk (BDMN), yang 92,47% sahamnya dimiliki oleh MUFG, menguasai 92,07% saham ADMF.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor