BeritaInvestor.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) merencanakan untuk menurunkan rasio belanja modal atau capital expenditure (capex) terhadap pendapatan menjadi antara 17-19% pada tahun 2028. Saat ini, TLKM menganggarkan capex sekitar 20% dari pendapatan tahunan. Ini adalah bagian dari strategi efisiensi TLKM di tengah persaingan yang semakin ketat dalam industri telekomunikasi.
Strategi Efisiensi Telkom
Pemangkasan capex ini diungkapkan dalam laporan analisis oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang disampaikan oleh Daniel Widjaja. Ia mengatakan, strategi ini bertujuan untuk mengoptimalkan investasi, sekaligus mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas. “Telkom akan lebih selektif dalam alokasi belanja modal, fokus pada proyek-proyek yang memberikan dampak maksimal kepada kinerja keuangan perusahaan,” ungkap Daniel dalam laporan, Kamis (13/2).
Peningkatan ARPU Telkomsel
Menurut laporan, anak usaha TLKM, Telkomsel, akan terus berusaha meningkatkan rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) melalui penyesuaian tarif dan ekspansi layanan. “ARPU Telkomsel diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan inflasi, didorong oleh belanja pelanggan yang sudah ada, yang menyumbang 95% dari total pendapatan,” jelasnya. Selain itu, Telkomsel juga berfokus untuk memperkuat basis pelanggan premium agar pendapatan tetap stabil dan mengurangi tingkat churn.
Harapan untuk Margin Keuntungan
Dengan strategi ini, TLKM diharapkan dapat menjaga margin keuntungan dan efisiensi biaya operasional dalam jangka panjang. Perusahaan juga mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam lelang spektrum 1.4GHz untuk mendukung layanan broadband. “Penurunan rasio capex terhadap pendapatan ini akan membantu Telkom untuk meningkatkan profitabilitas, sambil tetap mempertahankan posisi dominan di industri telekomunikasi Indonesia,” tutup Daniel.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.