BeritaInvestor.id – Pada pagi ini, rupiah dibuka menguat tipis di pasar spot, di tengah pergerakan mata uang Asia yang beragam dan setelah indeks dolar AS menunjukkan sedikit penguatan. Rupiah spot tercatat menguat sebesar 0,21% menjadi Rp16.340/US$, sebelum bergerak di kisaran Rp16.363/US$. Penguatan ini didorong oleh pelemahan indeks dolar AS kemarin, serta kebangkitan kondisi bursa saham domestik.
Kondisi Pasar dan Yield Obligasi
Di pasar surat utang, yield obligasi negara menunjukkan perubahan yang sedikit. Sementara itu, rupiah juga terlihat mengejar selisih dengan rupiah NDF offshore yang sebelumnya ditutup lebih kuat. Saat ini, rupiah NDF diperdagangkan di Rp16.376/US$ dan sempat mencapai Rp16.381/US$.
Pergerakan Mata Uang Asia
Rupiah menguat bersamaan dengan beberapa mata uang Asia lainnya. Won Korea menjadi yang terkuat dengan penguatan 0,19%. Sementara itu, rupiah juga naik 0,09%, sama dengan ringgit Malaysia. Yen Jepang mengalami pelemahan hingga 0,59%, diikuti yuan Tiongkok dan dolar Hong Kong yang juga turun tipis.
Indeks Dolar dan IHSG
Indeks dolar AS pagi ini menguat tipis di 108,01 setelah sebelumnya melemah. Penguatan rupiah ini seiring dengan pemulihan di pasar saham domestik, dengan IHSG yang dibuka menguat 0,14%, setelah lima hari perdagangan beruntun mengalami penurunan.
Analisa Teknikal Nilai Rupiah
Secara teknikal, ada beberapa level yang perlu diperhatikan. Level resistance rupiah berada di Rp16.350/US$ dan kemudian di Rp16.300/US$. Sementara level support terdekat ada di Rp16.390/US$. Jika support ini tembus, rupiah berpotensi melemah lebih jauh ke level Rp16.450/US$ hingga Rp16.480/US$ yang menjadi support terkuat.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.