BeritaInvestor.id – Pelemahan Rupiah dan Sentimen Pasar Rupiah dibuka melemah pagi ini, mencerminkan kekhawatiran di pasar menjelang laporan pekerjaan dari Amerika Serikat. Rupiah spot dibuka pada level Rp16.303/US$ dan terus bergerak di sekitar Rp16.313/US$. Penurunan ini bersamaan dengan pergerakan IHSG yang awalnya menguat 0,08% namun kemudian berbalik turun 0,21% di level 7.009. Harga surat utang stabil dengan yield 2Y di 6,734%, 5Y di 6,713%, dan 10Y di 6,928%. Support terdekat rupiah sudah tembus di Rp16.300/US$, berpotensi melemah menuju Rp16.350-Rp16.400/US$. Pelemahan rupiah juga tercatat terdalam di Asia dengan penurunan 0,17%. Dolar AS pagi ini stabil di kisaran 107,55. Stagnasi Ekonomi Indonesia Kondisi ini disebabkan oleh laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2024 yang menunjukkan stagnasi dengan laju PDB 5,03%, di bawah target pemerintah yang 5,2%. Ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih belum kembali seperti sebelum Pandemi Covid-19. Dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi RI tidak pernah melewati angka 5%. Secara global, meskipun sentimen pasar positif, pernyataan pejabat Federal Reserve tidak terlalu optimis. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa fokus pemerintah AS adalah penurunan imbal hasil Treasury, bukan justru pada tingkat bunga The Fed.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.