BeritaInvestor.id – PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) menjelaskan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para investor bahwa perusahaan hanya memiliki 4 karyawan tetap, sementara selebihnya berstatus karyawan kontrak.
Dalam keterbukaan informasi di BEI pada Selasa (11/2/2025), TGUK mengungkapkan bahwa empat karyawan tetap tersebut terdiri dari:
- Supply Chain Manager – Mengelola rantai pasokan mulai dari pengadaan hingga distribusi bahan baku ke gerai-gerai.
- IT Manager – Mengkoordinasikan seluruh aspek teknologi informasi (TI) perusahaan.
- F&B Manager – Melakukan riset produk baru dan menjaga kualitas makanan serta minuman yang dijual.
- Ass Manager Business Development – Mengembangkan peluang bisnis dan mencari kerja sama dengan pihak ketiga.
Sisanya, TGUK mengandalkan karyawan kontrak untuk berbagai posisi strategis, seperti Area Manager, Marketing Manager, HRD Manager, Finance Manager, dan Tax Consultant.
📌 “Ke depannya, perseroan akan menambah jumlah karyawan seiring dengan pertumbuhan bisnis,” tulis manajemen TGUK.
Struktur Kepemilikan Saham TGUK
Dalam prospektus IPO, mayoritas saham TGUK awalnya dimiliki oleh PT Dinasti Kreatif Indonesia sebesar 99,05%. Namun, per 31 Januari 2025, kepemilikan Dinasti Kreatif Indonesia menyusut menjadi 69,34%, seiring dengan masuknya investor baru.
Struktur pemegang saham Dinasti Kreatif Indonesia:
- Maulana Hakim – 49,96%
- Najib Wahab Mauluddin – 49,96%
- Jessy Stefani Andries – 0,08%
Selain itu, PT Esa Gemilang sempat menjadi pemegang saham 13,86%, tetapi pada 5 Agustus 2024, namanya hilang dari daftar pemegang saham setelah Antony Lesmana masuk sebagai investor baru.
Sejarah Teguk: Dari Minuman Boba ke IPO
TGUK, yang dikenal dengan brand Teguk, didirikan oleh Najib Wahab Mauluddin pada 2018. Bisnis ini lahir dari tren minuman boba, di mana Najib melihat celah untuk menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau dibandingkan kompetitor yang rata-rata menjual di atas Rp20.000 per cup.
Najib memadukan konsep gerai kaki lima dengan desain modern ala mal, yang menarik perhatian investor dan membuat Teguk berkembang pesat hingga melantai di bursa saham.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor