BeritaInvestor.id – Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mencatat penurunan tajam pada Kamis (9/1/2025). Pelemahan ini didorong oleh tekanan dari harga minyak nabati global, terutama minyak kedelai dan minyak sawit olahan.
Penurunan Harga Kontrak CPO
Berdasarkan data BMD, berikut adalah rincian penurunan harga kontrak berjangka CPO per Kamis sore:
- Januari 2025: Turun 76 Ringgit Malaysia menjadi 4.635 Ringgit Malaysia per ton.
- Februari 2025: Terkoreksi 45 Ringgit Malaysia menjadi 4.459 Ringgit Malaysia per ton.
- Maret 2025: Turun 58 Ringgit Malaysia menjadi 4.296 Ringgit Malaysia per ton.
- April 2025: Anjlok 75 Ringgit Malaysia menjadi 4.187 Ringgit Malaysia per ton.
- Mei 2025: Jatuh 93 Ringgit Malaysia menjadi 4.075 Ringgit Malaysia per ton.
Penurunan ini terjadi secara konsisten pada hampir semua kontrak berjangka, menunjukkan sentimen negatif yang meluas di pasar CPO.
Analisis Pasar dan Faktor Tekanan
Menurut Sathia Varga, Senior Analis dari Fastmarkets Palm Oil Analytics, penurunan ini dipicu oleh koreksi besar pada kontrak minyak sawit olahan di Bursa Komoditas Dalian (DCE) dan harga minyak kedelai di pasar global.
“Kontrak paling aktif untuk Maret sempat jatuh ke level terendah dalam tiga bulan terakhir sebelum akhirnya pulih sebagian. Penurunan awal mencapai lebih dari 20 Ringgit Malaysia per ton di awal sesi perdagangan,” ujar Varga.
Selain itu, melemahnya harga minyak nabati global menyebabkan aksi jual panik di tengah pasar yang kekurangan katalis positif.
Fokus Pasar pada Data MPOB
Saat ini, perhatian pasar tertuju pada laporan bulanan dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (Malaysian Palm Oil Board/MPOB) untuk bulan Desember, yang akan dirilis pada Jumat sore (10/1/2025). Data tersebut diharapkan memberikan gambaran terkait produksi, ekspor, dan stok minyak sawit, yang akan menjadi acuan utama pergerakan harga ke depan.
“Ketidakpastian menjelang rilis data menyebabkan aksi jual panik, sementara kurangnya faktor fundamental positif membuat pasar sulit menemukan pijakan untuk memulihkan harga,” tambah Varga.
Prediksi Harga dan Level Kunci
David Ng, seorang pedagang minyak sawit, memperkirakan bahwa harga CPO akan berada di antara level support di 4.200 Ringgit Malaysia dan level resistance di 4.400 Ringgit Malaysia per ton dalam beberapa hari mendatang. Tren ini akan sangat bergantung pada hasil data MPOB dan perkembangan pasar minyak nabati global.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor