BeritaInvestor.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Arsjad Rasjid, ikut mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungan kerja ke China. Dalam kesempatan tersebut, Arsjad berfoto bersama sejumlah tokoh bisnis Indonesia, seperti Ketua Umum Kadin Munaslub Anindya Bakrie, pengusaha Prajogo Pangestu, hingga taipan Tomy Winata (TW). Selain itu, tampak pula Bos Adaro Garibaldi “Boy” Thohir dan pimpinan Sinar Mas Franky Widjaja.
Komitmen untuk Kerja Sama Perdagangan dan Investasi
Arsjad mengungkapkan bahwa momen ini merupakan kehormatan besar untuk bisa bergabung dengan para pemimpin bisnis Indonesia di Jamuan Kenegaraan di Great Hall of People, Beijing. “Kami berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi di berbagai sektor, termasuk perdagangan dan investasi demi meningkatkan kesejahteraan Indonesia,” ungkap Arsjad melalui akun media sosialnya, Minggu (10/11/2024).
Pentingnya Kolaborasi yang Menguntungkan
Arsjad menambahkan bahwa arahan Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kolaborasi antara perusahaan China dan Indonesia. “Kerja sama ini harus saling menguntungkan serta memajukan kedua belah pihak,” ujarnya. Pernyataan ini menekankan visi pemerintah dalam mempererat hubungan bilateral, terutama dalam bidang ekonomi.
Lawatan Perdana Prabowo ke Luar Negeri
China menjadi negara pertama yang dikunjungi Prabowo dalam rangkaian lawatan kenegaraan pertamanya sejak dilantik sebagai Presiden. Kunjungan tersebut mencakup pertemuan dengan Presiden China, Xi Jinping, yang berlangsung pada 8-19 November. Lawatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan menjajaki peluang kerja sama baru di berbagai sektor strategis.
Agenda Kunjungan ke Negara Lain
Setelah kunjungan ke China, Prabowo dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Peru dan Brazil untuk menghadiri KTT APEC dan G20. Tidak hanya itu, agenda kunjungan Presiden Prabowo juga mencakup kunjungan ke Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah negara di Timur Tengah. Langkah ini menandakan komitmen pemerintah dalam membangun hubungan internasional yang lebih kuat dan strategis.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor