BeritaInvestor.id – PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ), perusahaan perdagangan komoditas dan jasa pertambangan, resmi menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) dengan melepas 300 juta saham atau sekitar 15,02% dari modal ditempatkan. Harga penawaran IPO ditetapkan pada Rp880 per saham, sehingga total nilai IPO ini mencapai Rp264 miliar. Masa penawaran akan berlangsung dari 1 hingga 7 November 2024, dan saham Daaz Bara Lestari dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 November 2024.
Dalam proses IPO ini, Henan Putihrai Sekuritas dan CGS International Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Henan Putihrai Sekuritas juga dikenal sebagai underwriter yang sebelumnya berpartisipasi dalam IPO PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), perusahaan di bawah kendali pengusaha Prajogo Pangestu.
Struktur Pemegang Saham dan Kendali Perusahaan
Saat ini, struktur kepemilikan saham DAAZ terdiri dari:
- Zainal Abidinsyah: 20%
- Irawan Sastrotanojo: 15%
- Erwin Sutanto: 15%
- PT Daaz Nusantara Abadi: 50%
Pengendali utama perseroan adalah Erwin Sutanto, yang juga memiliki peran signifikan di perusahaan publik lainnya, yakni PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX).
Penggunaan Dana IPO
Dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk beberapa kebutuhan strategis:
- Sebesar 33,34% dana IPO akan digunakan untuk pembelian bijih nikel dari PT GAG Nikel dan PT Nusajaya Persadatama Mandiri. Langkah ini menjadi bagian dari rencana perseroan untuk memperkuat posisi di sektor komoditas nikel.
- Sisanya, sebesar 66,66%, akan dialokasikan sebagai pinjaman kepada anak usaha DAAZ, yang diharapkan dapat mendukung ekspansi dan operasional mereka.
Tentang Daaz Group
Didirikan pada tahun 2009, Daaz Group awalnya berfokus pada perdagangan komoditas, namun kini telah berkembang menjadi perusahaan terdiversifikasi dengan aktivitas di bidang perdagangan, perkapalan, dan jasa pertambangan. Langkah IPO ini diharapkan dapat memperkuat permodalan perusahaan dalam menjalankan rencana-rencana ekspansinya ke depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor