BeritaInvestor.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) telah mencapai kesepakatan harga dengan bank syariah calon cangkang untuk proses spin off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN Syariah. Nixon L.P. Napitupulu, Direktur Utama BTN, menyatakan bahwa proses Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini.
“Kami sedang mengurus dua dokumen yang diminta pemilik bank syariah calon cangkang tersebut. Meski tidak dapat merinci dokumen yang dimaksud, kami terus memprosesnya,” ujar Nixon di Menara BTN, Selasa (15/10/2024).
RUPS dan Target Penyelesaian
Nixon menjelaskan bahwa akuisisi bank syariah ini akan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Ia menegaskan, keputusan final akan tergantung pada pemerintah sebagai pemegang kendali BTN. Meski demikian, Nixon berharap transaksi ini bisa rampung di awal tahun depan untuk memenuhi tenggat waktu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mengharuskan spin off dilakukan dalam dua tahun setelah aset mencapai Rp50 triliun atau 50% dari total aset bank induk.
“Targetnya awal tahun depan. Kami ingin spin off ini selesai sebelum tenggat dari OJK, yakni pada November 2025,” jelas Nixon.
Proses Spin Off dan Target Pelaksanaan
Setelah akuisisi bank cangkang disepakati, Nixon menyatakan bahwa bank cangkang tersebut akan dilebur dengan BTN Syariah sebelum pelaksanaan spin off. Proses spin off sendiri ditargetkan akan dilakukan pada Juni atau Juli 2025. Nixon menambahkan, “Kami memerlukan waktu sekitar enam bulan untuk memindahkan aset dari BTN ke BTN Syariah.”
Persiapan Modal untuk Spin Off
Pada bulan Juli 2024, Nixon menyebutkan bahwa BTN telah menyiapkan modal sebesar Rp1,5 triliun hingga Rp6 triliun untuk mendukung proses spin off BTN Syariah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa BTN Syariah tetap berada di Buku II dan tidak turun ke Buku I setelah spin off. “Kami mempersiapkan modal untuk menjaga BTN Syariah tetap di Buku II dengan kapitalisasi antara Rp1,5 hingga Rp6 triliun,” ujar Nixon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada Juli 2024.
Transaksi dengan Bank Victoria Syariah
Sebelumnya, menurut sumber CNBC Indonesia, BTN telah memilih PT Bank Victoria Syariah (BVS) sebagai bank yang akan digunakan sebagai cangkang dalam proses spin off ini. Nilai transaksi ini diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun.
Dengan persiapan yang matang dan strategi yang jelas, BTN berkomitmen untuk menyelesaikan spin off BTN Syariah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh OJK, serta memastikan bahwa unit syariah ini terus tumbuh dan berkembang dengan modal yang cukup.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor