BeritaInvestor.id – Barito Renewables Energy (BREN), perusahaan energi terbarukan yang dikendalikan oleh Prajogo Pangestu, tereliminasi dari indeks FTSE Global Equity Series-Large Cap karena tidak memenuhi aturan free float. Sebagian besar saham perseroan, yaitu 97 persen, dikuasai oleh empat investor utama, sehingga jumlah saham yang beredar di pasar menjadi terlalu kecil untuk memenuhi kriteria indeks.
Konsentrasi Kepemilikan Saham pada Empat Investor Utama
Per 19 September 2024, saham Barito Renewables Energy terkonsentrasi pada empat pemegang saham utama dengan total kepemilikan mencapai 95,97 persen. Rincian kepemilikan adalah sebagai berikut:
- Barito Pacific (BRPT): 64,666 persen
- Green Era Energy Pte. Ltd.: 23,603 persen
- Jupiter Tiger Holdings: 3,941 persen
- Prime Hill Funds: 3,761 persen
Saham yang beredar di pasar (free float) tercatat sebanyak 15,60 miliar lembar atau setara dengan 11,66 persen, sedikit turun dari free float pada saat initial public offering (IPO) tahun 2023, yang tercatat sebesar 11,73 persen atau 15,69 miliar lembar saham.
Komitmen Memantau Kepatuhan Free Float
Merly, Direktur dan Corporate Secretary Barito Renewables Energy, menyatakan bahwa perseroan akan terus memantau dan berupaya untuk memenuhi aturan free float yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Pihaknya juga berkomitmen untuk selalu mematuhi semua regulasi terkait free float di pasar modal Indonesia guna memastikan stabilitas saham perseroan.
Penghapusan dari Indeks FTSE Russell
Saham Barito Renewables Energy dijadwalkan untuk masuk ke indeks FTSE Global Equity Series (Large Cap) pada 20 September 2024 dan efektif diperdagangkan pada 23 September 2024. Namun, karena tidak terpenuhinya persyaratan free float, FTSE Russell memutuskan untuk menghapus saham BREN dari indeks mereka secara efektif pada 25 September 2024. Hal ini menjadi kali kedua Barito Renewables gagal masuk ke dalam indeks FTSE Russell setelah sebelumnya tersandung masalah yang sama.
Penurunan Saham yang Signifikan
Setelah pengumuman penghapusan dari indeks FTSE, saham Barito Renewables Energy mengalami penurunan yang signifikan. Harga saham BREN jatuh sebesar 2.200 poin atau 19,95 persen dan terkena auto-reject bawah (ARB), sehingga berhenti pada level harga Rp8.825 per lembar saham. Ini menunjukkan dampak langsung dari penghapusan saham dari indeks global terhadap harga saham di pasar domestik.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor