BeritaInvestor.id – Meskipun pertumbuhan ekonomi menunjukkan perlambatan pada akhir tahun ini, beberapa bank pelat merah tetap diperkirakan mampu memberikan dividen jumbo kepada negara pada tahun depan. Pemerintah menargetkan penerimaan dividen dari perusahaan BUMN, khususnya bank, untuk mendukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Dalam Nota Keuangan RAPBN 2025, pemerintah mencatat bahwa target penerimaan dividen dari BUMN diproyeksikan meningkat menjadi Rp 86 triliun, dengan kontribusi besar berasal dari bank pelat merah yang diharapkan mencapai Rp 52,8 triliun. Meskipun terdapat perlambatan kinerja di tahun ini, bank-bank tersebut masih berupaya memberikan setoran yang signifikan.
Setoran Dividen yang Konsisten
Bank-bank pelat merah seperti BRI, Bank Mandiri, dan BTN terus menjadi andalan pemerintah dalam penyetoran dividen. BRI diproyeksikan menyetor dividen sebesar Rp 25,7 triliun pada 2024, naik dari Rp 23,1 triliun di tahun sebelumnya. Bank Mandiri dan BTN juga mengalami peningkatan setoran dividen masing-masing menjadi Rp 22,6 triliun dan Rp 7,4 triliun pada tahun depan.
Kenaikan ini terjadi meskipun tantangan ekonomi global dan nasional tetap ada. Bank-bank pelat merah ini berhasil menjaga pertumbuhan laba dan rasio keuangan yang sehat, yang memungkinkan mereka untuk tetap memberikan kontribusi yang besar kepada negara.
Jaga Rasio Modal
Pemerintah tetap memberikan perhatian khusus pada rasio kecukupan modal (CAR) bank-bank ini, yang harus tetap berada di atas ambang batas minimum. BRI dan Bank Mandiri diperkirakan masih akan menjaga rasio CAR mereka di kisaran 20%, yang cukup untuk menahan potensi risiko keuangan.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga dividen yang tinggi tanpa mengorbankan stabilitas keuangan. BTN sendiri telah mengalokasikan sekitar 30% dari laba bersih untuk dibagikan sebagai dividen, dengan target setoran dividen mencapai Rp 7,4 triliun pada 2024.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor