Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

GOTO Keluar dari Indeks Large Cap FTSE

by Tim Redaksi
26, August, 2024
in Ekonomi
0
Kontribusi GoTo Terhadap PDB Indonesia Capai Rp 392 Triliun
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami perubahan signifikan dalam pengelompokan indeks FTSE Global Equity. Dalam review semi-annual terbaru yang diumumkan pada 23 Agustus 2024, GOTO dipindahkan dari kategori large cap ke mid cap. Perubahan ini akan efektif mulai 20 September 2024.

Selain GOTO, beberapa perusahaan besar lainnya seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT United Tractors Tbk (UNTR) juga dipindahkan dari kategori large cap ke mid cap. Pergeseran ini merupakan bagian dari penyesuaian berkala yang dilakukan oleh FTSE berdasarkan kriteria kapitalisasi pasar.

Performa Saham GOTO

Pada perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024, saham GOTO tercatat menguat 1,92% ke level Rp 53 per saham. Meskipun demikian, performa saham GOTO sepanjang tahun berjalan (year to date atau ytd) masih mencatat penurunan yang cukup tajam, dengan anjlok 38,37%. Hal ini menjadikan GOTO salah satu kontributor terbesar (top laggards) terhadap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), memberikan dampak negatif sebesar -70,75 poin pada IHSG.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Meskipun demikian, terdapat kabar positif dari sisi perdagangan asing, di mana asing mencatatkan net buy di saham GOTO sebesar Rp 19,8 miliar pada perdagangan 23 Agustus 2024.

Kinerja Kuartal II-2024 GOTO

Di tengah tantangan yang dihadapi, GOTO berhasil mencatatkan beberapa pencapaian penting pada kuartal II-2024. Rugi bersih perusahaan berhasil ditekan menjadi Rp 1,83 triliun, dibandingkan dengan Rp 3,29 triliun pada tahun lalu. Pemangkasan beban operasional sebesar 40,8% menjadi Rp 2,59 triliun turut mendukung perbaikan ini. Selain itu, pendapatan bersih GOTO tumbuh 3,01% year on year (yoy) menjadi Rp 3,65 triliun, seiring dengan penurunan insentif yang diberikan oleh perusahaan.

Nilai transaksi bruto (GTV) GOTO juga mencatat pertumbuhan 20% yoy menjadi Rp 121,58 triliun, dengan GTV inti grup tumbuh 54% yoy menjadi Rp 63,2 triliun. Pendapatan kotor naik 39% yoy menjadi Rp 4,3 triliun, dan adjusted EBITDA grup membaik sebesar 95% yoy, menjadi minus Rp 70 miliar dari minus Rp 1,2 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Richard Jonathan Halim, dalam risetnya mencatat bahwa segmen e-commerce GOTO juga mencatat peningkatan signifikan. E-commerce service fee naik 43,29% quarter on quarter (qoq) dan menyumbang pendapatan sebesar Rp 157,03 miliar dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar Rp 109,63 miliar.

Di segmen fintech, GTV GOTO tumbuh 27% yoy menjadi Rp 115,3 triliun, dengan take rate meningkat 0,24% yoy. Pendapatan fintech juga melonjak 210,6% yoy menjadi Rp 640 miliar dari Rp 206 miliar pada tahun sebelumnya.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: E-commercefintechFTSE Global Equity IndexGOTOIHSGKinerja GOTOMid CapSaham GotoTeknologi
Previous Post

BRIS dan BREN Masuk Indeks FTSE: Bagaimana Potensi Sahamnya?

Next Post

Likuiditas Perekonomian Juli 2024 Tumbuh, M2 Capai Rp8.970,8 Triliun

Next Post
Likuiditas Perekonomian Juli 2024 Tumbuh, M2 Capai Rp8.970,8 Triliun

Likuiditas Perekonomian Juli 2024 Tumbuh, M2 Capai Rp8.970,8 Triliun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor