Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Menteri PUPR Kritik Suku Bunga KPR Bank BUMN yang Terlalu Tinggi

by Tim Redaksi
26, August, 2024
in Ekonomi
0
Menteri PUPR Kritik Suku Bunga KPR Bank BUMN yang Terlalu Tinggi
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengkritik tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi yang ditawarkan oleh bank-bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jika dibandingkan dengan bank swasta. Basuki menyoroti perbedaan suku bunga antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

“Mandiri itu (suku bunga KPR) 9 persen, itu kan masih mahal. Padahal, BCA (hanya) 5%,” ujar Basuki saat menghadiri acara Proptech Convention & Expo di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2024).

Upaya Pemerintah untuk Menurunkan Suku Bunga KPR

Basuki menyampaikan bahwa pemerintah akan berupaya menurunkan suku bunga KPR sebagai langkah untuk memudahkan masyarakat dalam memiliki hunian. Selama ini, pemerintah telah mengandalkan program subsidi rumah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Namun, Basuki menekankan pentingnya bank-bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk lebih efisien dalam memberikan kredit dengan suku bunga yang lebih terjangkau.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

“Menurunkan (suku bunga KPR) mungkin itu yang akan kita kejar. Jadi, itu memang harus lebih efisien bank-bank Himbara untuk bisa memberikan kredit dengan bunga yang lebih terjangkau,” tambah Basuki.

Keberhasilan Program Sejuta Rumah dan Penambahan Kuota FLPP

Selain itu, Basuki juga menyoroti kesuksesan program rumah murah pemerintah, yang merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah (PSR) yang telah dicanangkan sejak 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Hingga akhir Juli 2024, program ini telah mencapai 617.622 unit rumah atau sekitar 59,23 persen dari target nasional, dengan rincian 484.119 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 133.503 unit non-MBR di seluruh Indonesia.

Saat ini, kuota FLPP telah habis, namun Basuki mengonfirmasi bahwa pemerintah akan menambah kuota tersebut pada bulan September. Meskipun demikian, penambahan jumlah unit rumah masih menunggu persetujuan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sehingga jumlah pastinya belum dapat dipastikan.

Basuki juga menegaskan bahwa harga rumah sekitar Rp160 juta untuk FLPP masih cukup terjangkau, yang terbukti dari cepat habisnya kuota FLPP pada bulan Juli 2024.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Bank BUMNBasuki HadimuljonoFLPPKPRPerumahan TerjangkauProgram Sejuta RumahSuku Bunga KPR
Previous Post

BMRI Catat Pertumbuhan Kredit Manufaktur Hingga 15,66% di 2024

Next Post

SSMS Siap Manfaatkan Pertumbuhan Industri CPO Global pada 2024

Next Post
SSMS Siap Manfaatkan Pertumbuhan Industri CPO Global pada 2024

SSMS Siap Manfaatkan Pertumbuhan Industri CPO Global pada 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor