BeritaInvestor.id – PT Alfa Energi Investama Tbk. (FIRE) mencatatkan kinerja yang sangat impresif pada semester pertama 2024. Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp18,44 miliar, melonjak 235,78 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mengalami kerugian sebesar Rp13,58 miliar. Dengan pencapaian ini, laba per saham FIRE berubah menjadi Rp12,54 dari posisi yang sebelumnya merugi sebesar Rp9,23 per saham.
Pendapatan dan Laba Kotor
Pendapatan bersih Alfa Energi Investama juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, mencapai Rp224,33 miliar, atau naik 150 persen dari Rp89,69 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp154,78 miliar dari Rp87,43 miliar pada tahun sebelumnya. Meskipun demikian, perusahaan mencatatkan laba kotor sebesar Rp69,55 miliar, melesat 2.991 persen dari Rp2,25 miliar di semester pertama 2023.
Beban dan Laba Usaha
Meskipun mengalami peningkatan signifikan pada beberapa beban, seperti beban penjualan yang naik 539 persen menjadi Rp27,68 miliar dan beban umum serta administrasi yang mencapai Rp15,14 miliar, Alfa Energi Investama tetap berhasil mencatatkan laba usaha sebesar Rp25,53 miliar. Ini merupakan perubahan drastis dari posisi yang merugi sebesar Rp15,97 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Laba Sebelum Pajak dan Beban Pajak
Laba sebelum pajak penghasilan tercatat sebesar Rp24,77 miliar, meningkat 242 persen dari posisi yang mengalami kerugian sebesar Rp17,33 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban pajak penghasilan tercatat sebesar Rp6,32 miliar, berbeda dari periode yang sama tahun lalu di mana perusahaan mencatat surplus pajak sebesar Rp3,73 miliar.
Total Ekuitas dan Liabilitas
Secara keseluruhan, total ekuitas Alfa Energi Investama per 30 Juni 2024 tercatat sebesar Rp231,94 miliar, meningkat dari Rp213,52 miliar di akhir tahun 2023. Total liabilitas juga mengalami peningkatan menjadi Rp214,40 miliar, dari Rp205,29 miliar pada akhir tahun sebelumnya. Total aset perusahaan juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp446,34 miliar, naik dari Rp418,81 miliar di akhir 2023.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor