BeritaInvestor.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah memperkenalkan inovasi terbaru mereka dalam pengelolaan lingkungan tambang dengan mengembangkan lahan basah buatan. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi tantangan pencemaran lingkungan, khususnya dengan menangani logam berat dan air asam tambang secara efektif.
Pendekatan Inovatif dengan Dua Model Utama
Inovasi yang dikembangkan oleh PTBA mencakup dua pendekatan utama: floating wetland system dan swampy forest. Floating wetland merupakan sistem apung yang dirancang dengan menggunakan pipa paralon yang diisi bahan organik seperti bokashi dan pupuk tankos. Pipa-pipa ini kemudian ditanami dengan tanaman yang memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat yang terkandung dalam air asam tambang. Akar dari tanaman tersebut mampu menjangkau air tambang dan melakukan proses filtrasi alami.
Sedangkan swampy forest adalah model lain yang memanfaatkan kombinasi antara tanaman air dan tanaman rawa, yang juga efektif dalam menyerap kontaminan dari lingkungan tambang. Beberapa tanaman yang digunakan dalam kedua model ini mencakup Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides), Melati Air (Echinodorus Palaefolius), Lonkida (Nauclea Orientalis), Jelutung Rawa (Dyera Costulata), Balangeran (Shorea Balangeran), Gelam (Melaleuca Leucadendron), dan Kayu Putih (Melaleuca Cajuputi).
Manfaat Lingkungan dan Efisiensi Operasional
Lahan basah buatan yang dikembangkan oleh PTBA ini menawarkan berbagai manfaat bagi lingkungan dan operasional perusahaan. Selain mampu menetralkan air asam tambang dan menyerap logam berat, teknologi ini juga berkontribusi pada pemulihan ekosistem yang terdampak oleh aktivitas pertambangan. Metode ini memerlukan biaya operasional yang rendah serta mudah dalam perawatannya, membuatnya menjadi pilihan yang efisien dan berkelanjutan.
“Pengembangan metode ini mencerminkan komitmen kami terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Dedy Saptaria Rosa, AVP Perencanaan Lingkungan & Kehutanan PTBA, dalam sebuah acara talkshow di Jakarta pada Kamis, 8 Agustus 2024. Dedy menambahkan bahwa air yang telah diolah dengan metode ini dapat digunakan kembali dalam berbagai aktivitas operasional tambang, seperti untuk pembersihan fasilitas dan penyediaan air bersih.
Komitmen PTBA terhadap Keberlanjutan Lingkungan
PTBA terus menunjukkan dedikasi mereka dalam menjalankan operasi tambang yang ramah lingkungan. Dedy Saptaria Rosa menegaskan bahwa PTBA berkomitmen untuk memastikan bahwa semua kegiatan operasional mereka memenuhi standar praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practice), yang mencakup aspek keberlanjutan, efisiensi, dan keamanan.
“Keberlanjutan adalah inti dari visi kami untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan,” tutup Dedy, menekankan pentingnya inovasi ini dalam mendukung visi PTBA.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor