BeritaInvestor.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) melaporkan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun pada semester I-2024, mengalami kenaikan 1,89% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,47 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penyaluran Kredit dan Pembiayaan
Pertumbuhan laba bersih BTN didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan yang mencapai Rp352,06 triliun sepanjang semester I-2024, tumbuh 14,4% yoy dari Rp307,66 triliun pada semester I-2023. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, optimistis bahwa BTN akan terus membukukan kinerja keuangan yang positif hingga akhir tahun 2024.
Penyaluran kredit dan pembiayaan perumahan masih mendominasi total kredit dan pembiayaan BTN pada semester I-2024, dengan nilai mencapai Rp299,24 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi berkontribusi sebesar Rp171,01 triliun, tumbuh 12,4% yoy dari Rp152,16 triliun pada semester I-2023. Sementara itu, KPR Non Subsidi tumbuh 12% yoy menjadi Rp101,76 triliun dari Rp90,83 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,1%. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3%,” ujar Nixon.
Dana Pihak Ketiga (DPK)
BTN berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada semester I-2024 menjadi Rp365,4 triliun, naik 16,6% yoy dari Rp313,3 triliun pada semester I-2023. Dari jumlah tersebut, perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp189,21 triliun, naik 11,16% yoy dari Rp170,21 triliun pada akhir Juni 2023.
Total Aset
Total aset BTN hingga akhir Juni 2024 naik 13,7% yoy menjadi Rp455,60 triliun, dibandingkan Rp400,54 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Kinerja BTN Syariah
Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah juga mencatatkan kinerja yang positif. Laba bersih BTN Syariah pada semester I-2024 melonjak 31,7% yoy menjadi Rp370 miliar dari Rp281 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan bisnis yang stabil mendukung capaian positif ini.
Pembiayaan syariah tercatat tumbuh sekitar 22% yoy menjadi Rp41 triliun dari Rp34 triliun pada akhir Juni 2023. DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah mencapai Rp46 triliun, tumbuh 32% yoy dari Rp35 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Aset BTN Syariah tumbuh 20% yoy menjadi Rp56 triliun dari Rp46 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor