BeritaInvestor.id – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) berhasil mengamankan izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan. Keputusan ini memberikan angin segar bagi perusahaan tambang tersebut, terutama saat tengah gencar melakukan investasi untuk pembangunan smelter. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) merupakan anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Kuota Ekspor Cukup untuk Dorong Proyek Smelter
Berdasarkan Surat Persetujuan Ekspor (SPE) yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), AMNT diberikan kuota ekspor konsentrat tembaga sebesar 587.330 wet metrik ton (wmt) atau setara 534.000 dry metrik ton (dmt). Kuota ini berlaku hingga akhir tahun 2024.
Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau, menyatakan bahwa kuota yang diberikan sudah sesuai dengan rencana perusahaan. “Izin ekspor ini akan memperkuat kondisi keuangan kami yang saat ini sedang gencar berinvestasi untuk berbagai proyek ekspansi guna mendukung operasional smelter,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (25/7).
Proyek Smelter Capai Tahap Final
Lebih lanjut, Rachmat mengungkapkan bahwa proyek pembangunan smelter tembaga yang digarap oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) juga terus berjalan sesuai rencana. Berdasarkan verifikasi pihak ketiga independen, proyek smelter telah mencapai penyelesaian mekanis (mechanical completion) pada akhir Mei 2024 dengan tingkat kemajuan mencapai 95,5%.
“Proses komisioning untuk fasilitas utama smelter akan segera dimulai, dengan target produksi katoda tembaga pertama pada kuartal IV 2024,” tambah Rachmat.
Smelter Siap Beroperasi Optimal
Dengan kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat, smelter AMMN diproyeksikan mampu memproduksi 222 ktpa katoda tembaga, 18 ton emas, 55 ton perak, dan 830.000 ton asam sulfat per tahun.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor