BeritaInvestor.id – Perusahaan mobil listrik (EV) Tesla mencatat penurunan laba bersih yang signifikan sebesar 45% pada kuartal kedua (April-Juni) 2024. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, laba bersih Tesla pada tiga bulan kedua tahun ini hanya mencapai US$1,48 miliar (Rp23,94 triliun) atau anjlok dari US$2,70 miliar (Rp43,79 triliun).
Penurunan performa Tesla ini terjadi di tengah permintaan EV yang mulai mendingin dan perang harga yang memanas akibat kemunculan banyak pesaing baru di industri otomotif ramah lingkungan.
Faktor Penurunan Laba:
- Penjualan dan Harga: Penjualan mobil listrik Tesla turun 4,8% pada kuartal kedua menjadi 443.956 kendaraan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pembeli juga membayar lebih sedikit untuk model inti Tesla.
- Margin Laba: Perang harga menyebabkan margin laba operasional perusahaan semakin tipis, turun menjadi 6,3% dari 9,6% pada periode yang sama tahun lalu.
Tekanan pada Elon Musk:
Hasil kuartal kedua ini meningkatkan tekanan pada CEO Elon Musk untuk menunjukkan strategi baru bagi perusahaan untuk kembali bertumbuh dan menghasilkan keuntungan.
Kredit Karbon sebagai Penyelamat:
Meskipun penjualan mobil listrik lesu, Tesla mencatat rekor penjualan kredit karbon kepada produsen mobil lain yang gagal memenuhi persyaratan emisi. Pendapatan dari kredit tersebut, yang pada dasarnya adalah laba bersih, melonjak menjadi US$890 juta (Rp14,42 triliun) pada kuartal kedua, naik dari US$282 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan Kredit Karbon Dominan:
Menariknya, penjualan kredit karbon menyumbang 60% dari total laba bersih perusahaan, jauh lebih besar dibandingkan keuntungan dari bisnis utama, yaitu penjualan mobil listrik.
Upaya Pemangkasan Biaya:
Menanggapi kondisi bisnis yang kurang optimal, Tesla melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 10% stafnya, atau sekitar 14.000 orang, di seluruh dunia. Selain itu, perusahaan juga memangkas harga mobilnya, namun strategi ini belum menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan penjualan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor