Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Mandiri Investasi Luncurkan Reksa Dana Indeks ETF SRI-KEHATI

by Tim Redaksi
18, July, 2024
in Emiten
0
Mandiri Investasi Luncurkan Reksa Dana Indeks ETF SRI-KEHATI
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) secara resmi meluncurkan produk Reksa Dana Indeks Mandiri ETF SRI-KEHATI dengan kode perdagangan XMSK. Produk ini menggunakan saham-saham dalam indeks SRI-KEHATI sebagai aset dasarnya (underlying asset).

Peluncuran Produk Baru di BEI
Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa peluncuran ini menandai reksa dana ETF pertama yang diperkenalkan tahun ini. Dengan demikian, total produk ETF yang tercatat di BEI kini mencapai 43 emiten.

“Pencatatan ETF ini dengan underlying SRI KEHATI mencakup kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat,” ungkap Nyoman di gedung BEI Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Nyoman juga menginformasikan bahwa BEI memiliki dua produk ETF lain dalam pipeline yang akan segera melantai. BEI mendukung pengembangan produk ETF dengan memberikan insentif biaya transaksi, berharap ini akan meningkatkan likuiditas di pasar sekunder dan menarik minat manajer investasi lainnya.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Kebijakan Investasi Mandiri ETF SRI-KEHATI
Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi, Aliyahdin Saugi, menjelaskan bahwa kebijakan investasi produk ini adalah minimum 80% dan maksimum 100% dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di BEI serta terdaftar dalam Indeks SRI-KEHATI. Selain itu, investasi pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari 1 tahun dan/atau deposito minimum 0% dan maksimum 20% dari NAB.

Investasi pada saham-saham dalam Indeks SRI-KEHATI akan berjumlah sekurang-kurangnya 80% dari keseluruhan saham yang terdaftar dalam indeks tersebut. Pembobotan saham dilakukan secara prorata mengikuti bobot masing-masing saham terhadap Indeks SRI-KEHATI, dengan pembobotan minimum 80% dan maksimum 120% dari bobot masing-masing saham dalam indeks.

Mandiri Investasi bertindak sebagai Manajer Investasi, Yayasan KEHATI sebagai pemilik indeks, PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia sebagai Dealer Partisipan, dan PT Deutsche Bank A.G. sebagai Bank Kustodian.

Potensi Imbal Hasil dan Profil Investor
“Mandiri ETF SRI-KEHATI berpotensi memberikan imbal hasil optimal. Potensi ini tercermin dari kinerja Indeks SRI-KEHATI yang lebih unggul dibandingkan indeks ESG lainnya, seperti IDX ESG Leaders dan MSCI Indonesia ESG Universal, serta IHSG selama 3 tahun terakhir,” ujar Aliyahdin.

Produk ini sesuai bagi investor dengan profil risiko agresif dan yang mengelola investasinya untuk jangka panjang. Investor dapat membeli Mandiri ETF SRI-KEHATI melalui Perusahaan Sekuritas dengan dua metode pembelian: pasar primer dengan minimum pembelian 1 basket = 1 Unit Kreasi = 1000 lot = 100.000 unit penyertaan, serta pasar sekunder dengan minimum pembelian 1 lot = 100 unit penyertaan.

Mandiri ETF SRI-KEHATI ditawarkan kepada masyarakat pada Nilai Aktiva Bersih awal Rp 405 per unit penyertaan, setara dengan Rp 40.500.000 per 1 Unit Kreasi. Dengan produk ini, Mandiri Investasi telah mengelola 59 produk investasi hingga akhir Juni 2024, termasuk 2 produk reksa dana ETF, 39 produk reksa dana open-end, 15 produk reksa dana terproteksi, 1 produk KIK EBA, 1 produk KIK DINFRA, dan 1 RDPT.

Target Pertumbuhan AUM
Mandiri Investasi menargetkan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) tumbuh 11% dibanding total AUM tahun 2023.

 

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: aset keuanganBEIETFINVESTASIMandiri InvestasiPasar modalproduk investasiReksa DanasahamSRI-KEHATI
Previous Post

Kondisi Keuangan Buruk, Indofarma dan Kimia Farma di Ambang Krisis

Next Post

BI, Bankir Dan OJK Berbeda Pandangan soal Likuiditas Perbankan

Next Post
BI, Bankir Dan OJK Berbeda Pandangan soal Likuiditas Perbankan

BI, Bankir Dan OJK Berbeda Pandangan soal Likuiditas Perbankan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor