BeritaInvestor.id – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mulai melaksanakan aksi pembelian kembali saham (buyback) setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek GOTO yang dilaporkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/7), terungkap bahwa jumlah saham treasury GOTO mencapai 14,09 miliar atau setara dengan 1,17% dari total saham beredar.
Peningkatan Jumlah Saham Treasury
Jumlah saham treasury tersebut mengalami peningkatan dari posisi sebelumnya yang sebanyak 10,26 miliar atau 0,85%. Perubahan ini mengindikasikan bahwa GOTO telah melakukan pembelian kembali sebanyak 3,83 miliar saham. Mengacu pada harga saham saat ini, GOTO telah mengalokasikan dana sebesar Rp 191,25 miliar untuk buyback tersebut. Nilai ini setara dengan 6% dari total dana buyback yang disetujui, yaitu Rp 3,2 triliun, menunjukkan bahwa GOTO masih memiliki likuiditas yang cukup untuk melanjutkan aksi buyback hingga satu tahun ke depan.
Dampak Buyback Terhadap Likuiditas Perdagangan
Harga saham GOTO saat ini masih bertahan di level Rp 50 per saham, dengan likuiditas perdagangan yang menurun. Namun, aksi buyback diharapkan dapat menjadi katalis untuk meningkatkan likuiditas perdagangan di pasar. Ibrahim, Fund Manager dari Semesta Asset Manajemen, menyatakan bahwa buyback memiliki dua fungsi utama: memberikan fungsi demand terhadap saham saat sepi dan memberikan sinyal positif kepada investor mengenai fundamental perusahaan yang membaik serta prospek yang cerah.
Strategi Buyback GOTO
Ibrahim menjelaskan bahwa buyback tidak serta merta akan langsung mengerek naik harga saham, karena implementasinya harus mematuhi aturan yang berlaku serta mekanisme pasar. Namun, buyback diharapkan dapat meredam tekanan jual yang mendera saham GOTO, mengingat nilai buyback yang direncanakan mencapai lebih dari 5% dari nilai kapitalisasi pasar.
Kapasitas Meredam Tekanan Jual
Ibrahim juga menambahkan bahwa jika terdapat antrean jual sebanyak 23 juta lot pada harga saat ini, kapasitas GOTO untuk meredam tekanan tersebut masih sangat besar. Dengan nilai antrean jual hanya Rp 116 miliar sementara buyback mencapai Rp 3,2 triliun, GOTO memiliki kapasitas yang cukup besar untuk meredam tekanan tersebut hingga 27,5 kali lipat.
Free Float dan Strategi Perseroan
Meskipun nilai buyback besar, free float saham GOTO masih sangat banyak, sehingga aksi pembelian dari pasar oleh investor lokal maupun asing masih akan sangat akomodatif. Buyback ini menjadi salah satu strategi GOTO untuk memberikan nilai pada pemegang saham, mengingat GOTO telah terhindar dari bisnis yang membakar uang setelah divestasi Tokopedia. Kebutuhan modal kerja menjadi lebih kecil dan profitabilitas semakin terarah.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor