50 Emiten Terancam Delisting, BEI Siapkan Tindakan Tegas

BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk mengambil tindakan tegas terhadap 50 emiten yang telah disuspensi dalam waktu yang lama dan kini menghadapi ancaman delisting. Beberapa emiten bahkan telah disuspensi sejak tahun 2018 atau selama 65 bulan.

Proses Delisting dan Buyback Saham
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa agar proses delisting dapat berjalan dengan baik, harus ada pihak yang siap melakukan buyback. Jika tidak ada pihak yang siap untuk membeli kembali saham publik tersebut, proses delisting akan menghadapi kendala.

“Untuk melaksanakan delisting, kita harus memastikan ada pihak yang siap melakukan buyback. Tanpa adanya pihak yang siap, delisting tidak akan berjalan mulus,” ujar Nyoman di Gedung BEI, Rabu (7/8/2024).

Nyoman menegaskan bahwa BEI telah berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang tercatat untuk memastikan kesiapan mereka dalam melakukan buyback. BEI juga telah bertemu dengan emiten yang telah disuspensi sejak lama, untuk mencari solusi terbaik bagi para investor.

Perlindungan Investor
Pengamat Pasar Modal dan Praktisi Investasi, Desmond Wira, menjelaskan bahwa terdapat aturan untuk melindungi investor dari perusahaan yang terancam delisting. Aturan tersebut mengharuskan emiten untuk membeli kembali sahamnya (buyback) jika pencatatan sahamnya dibatalkan oleh bursa efek.

Namun, Desmond menambahkan bahwa masalah muncul ketika perusahaan tersebut mengalami masalah keuangan dan tidak mampu melakukan buyback. Dalam kasus seperti ini, aturan buyback menjadi tidak efektif.

“Dalam skenario terburuk, aturan buyback tidak berguna karena perusahaan yang terkena forced delisting biasanya tidak mampu membeli kembali sahamnya dari investor,” ujar Desmond.

Daftar Saham

Berikut adalah tabel 50 emiten yang mengalami suspensi:

Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor